A Review of Drummers
Tidak banyak orang yang mengenal drummer ini karena dia bukanlah seorang Neil Peart, drummer band Rush yang menjadi favorit hampir semua drummer dan juga para pencinta musik. Diapun bukan seperti Cozy Powell yang mempunyai karir solo dan bermain drum di band hard rock terkenal seperti Rainbow dan Whitesnake, ataupun seperti Phil Collins, drummer super group Genesis yang sukses berkarir solo sebagai penyanyi.
Yang pasti Mark adalah pemain drum yang saya kagumi. Dia adalah seorang drummer yang kreatif dan mempunyai teknik tinggi. Dengar saja permainannya yang memukau di album Brothers to Brothers milik Gino Vanelli atau di album “Imaginary Voyage” dan “Civilized Evil” milik Jean Luc Ponty. Dia ternyata juga seorang yang disukai banyak orang dikomunitas musik. Hal ini terlihat ketika begitu banyaknya rekan musisi yang membantu pengumpulan dana beberapa kali ketika dia berada dalam keadaan sakit hingga harus dioperasi.
Masih banyak lagi daftar drummer yang menjadi favorit, dari yang terkenal seperti yang sudah disebutkan diatas maupun yang hanya dikenal secara terbatas. Umumnya saya menyukai seorang drummer bukan hanya karena skill yang tinggi, tetapi juga karena musik yang dimainkan, talenta lain yand dimiliki, wawasan serta berbagai hal lainnya yang membuat dia menarik sebagai individu.
Melalui tulisan ini saya mencoba untuk berbagi cerita tentang drummer-drummer favorit saya. Oleh karena daftarnya panjang sekali, saya hanya akan membahas beberapa nama saja dan mudah-mudahan nama yang lain bisa di kesempatan berikutnya. Beruntung sekali saya pernah bertemu atau menonton sebagian dari para drummer ini secara langsung, baik dalam konser maupun klinik drum.
Terry Bozzio
Kalau yang ini memang Top of the List. Pertama kali mendengarnya di tahun 1980an melalui album Danger Money milik band UK, dan sejak itu saya menyusuri dan mengikuti perjalanan karirnya.

Terry ketika konser reuni konser UK di New York tahun 2012
Seperti Mark, dedikasi dan kecintaan Terry pada musik dan instrument drum boleh dibilang luar biasa. Dimata saya, Terry adalah musisi yang benar-benar spesial karena selain bermain drum dengan bagus, dia juga mampu berkarya membuat lagu dari yang jenis komersil hingga jenis musik klasik dan progressive. Dia juga aktif terlibat dalam pembuatan dan design berbagai peralatan drums seperti cymbal, stick, dan head.
Yang menjadikan Terry terkenal adalah karena dia berhasil membawa drum ke tingkatan yang berbeda dimana dia termasuk orang yang selalu menjadikan drum bukan hanya sebagai instrument pengiring tetapi juga sebagai instrumen utama layaknya seperti piano dan gitar. Oleh karenanya, drum set yang dimainkan sangat bervariasi dan terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Dengan jumlah tom tom, cymbal, dan bass drums yang melebihi set normal menjadikan drum set milik Terry sebagai yang terbesar di dunia. Salah satu setnya bahkan memiliki hingga delapan bass drums!
Terry juga terkenal aktif dalam memberikan klinik drum serta melakukan konser solo drum. Aktivitas lain yang dilakukannya adalah menjadi artist in residence sekaligus host untuk Drum Channel, situs yang membahas segala sesuatu tentang dunia drum.
Sebagai penggemar berat, saya mengumpulkan berbagai rekaman yang dilakukan oleh Terry, mulai dari album solonya, band-band dimana dia menjadi salah satu anggotanya, juga album artis-artist lain yang pernah dia dukung. Musik yang dimainkan sangat bervariasi dari rock, jazz, new age, new wave, pop, world music, blues, klasik, hingga musik eksperimen. Dibandingkan dengan drummer lain, koleksi rekaman audio dan video Terry adalah yang paling banyak. Terus terang tidak mudah mendapatkan rekaman tersebut karena harus mencarinya diberbagai tempat dan harus menunggu dengan penuh kesabaran. Alhamdulillah, koleksi saya kini sudah mencapai sekitar 80 persen.
Berikut ini adalah sebagian koleksi tersebut:
Rock, Pop, New Wave, Blues
UK “Danger Money” dan “Night After Night”. Salah satu album power trio progressive rock yang paling saya sukai.
Frank Zappa “Zappa In New York”, “Zoot Allures”, “Bongo Fury”, “Baby Snakes”, “Sleep Dirt” dan “Orchestral Favorites”.
Black Light Syndrome “Black Light Syndrome” dan “Situation Dangerous”. Juga album dari band power trio (bersama gitaris Steve Stevens dan bassist Tony Levin) yang memadukan musik rock, jazz dan flamenco.
Jeff Beck “Jeff Beck’s Guitar Shop”. Album ini mendapat Grammy Awards di tahun 1990 sebagai The Best Rock Instrumental Performance.
Vai “Sex & Religion”. Proyek musik hard rock/heavy metal dari gitaris Steve Vai yang juga alumnus band Frank Zappa seperti Terry.
Hide “Hide Your Face”. Solo album pertama dari gitaris band heavy metal X Japan. Terry hanya bermain dibeberapa lagu saja, yang menonjol adalah Dice dan Blue Sky Complex.
Earl Slick “In Your Eyes”. Album dari gitaris mantan band David Bowie ini wajib dimiliki oleh para penggemar musik blues-rock.
Missing Persons “Spring Session M”, “Rhyme and Reason”, dan “Color in Your Life”. Band ini dibentuk Terry bersama istrinya dan beberapa musisi mantan band Frank Zappa. Boleh dibilang band ini merupakan awal karir Terry sebagai pemimpin band dan artist yang mandiri.
Jazz, Fusion, New Age, Musik Eksperimen
Brecker Brothers “Heavy Metal Bebop”. Salah satu album live jazz-rock fusion terbaik dari Michael dan Randy Brecker.
Group 87 “Group 87”. Band ini dibentuk oleh pemain trumpet Mark Isham, bassist Patrick O’Hearn dan gitaris Peter Maunu dan membawakan musik berjenis progressive jazz/pop/new age.
The Lonely Bears “The Lonely Bears”, “The Bears Are Running”, dan “Injustice”. Band kuartet yang dibentuk oleh Terry dan Tony Hymas yang memadukan musik Jazz, Folk, Fusion, dan Ethnic.
Bozzio Preinfalk Machacek “Delete and Roll”. Musiknya mirip dengan The Lonely Bears, tapi dimainkan secara bertiga.
David Torn, Mick Karn, Terry Bozzio “Polytown”. Another great power trio band yang menghasilkan musik eksperimental ala King Crimson.
Antoine Fafard “Holding Back Time”. Single jazz-rock dari bassist-gitaris Antoine Fafard yang didukung Terry dan juga violinist Jerry Goodman (ex Mahavishnu Orchestra).
Masih banyak lagi album-album yang menarik, termasuk album yang khusus berisikan solo drum dan juga berbagai proyek musik dengan musisi lain seperti Billy Sheehan, Jordan Rudess dan Pat Mastelloto.
Billy Cobham
Nama ini pasti sudah tidak asing lagi terutama buat pencinta musik jazz-rock. Billy Cobham memang drum legendaris yang sudah terkenal sejak awal tahun 1970an melalui Miles Davis dan Mahavishnu Orchestra (yang didirikannya bersama gitaris legendaris John McLaughlin). Dia juga terkenal lewat solo albumnya yang kini telah mencapai lebih dari 40 rekaman.
Billy termasuk orang yang telah membuat permainan drum menjadi lebih asyik – tidak heran, gaya, teknik dan susunan drumnya banyak ditiru oleh drummer lain. Dia banyak mempopulerkan hal-hal baru seperti bemain Hi-Hat dengan tangan kiri (bukan dengan tangan kanan menyilang seperti pada umumnya), memasangcymbal jenis China secara terbalik – menimbulkan efek suara yang lebih keras, memakai Gong Bass drum yang memang dibuat khusus oleh produsen drum merek TAMA berdasarkan inspirasi Billy.
Saya sendiri baru mengetahui pertama kali tentang Billy di awal tahun 1980an lewat album solo keduanya yang berjudul “Crosswinds”. Salah satu track yang menjadi favorit adalahPleasant Pheasant – solo drumnya pada lagu tersebut benar-benar membuat saya terkesan. Saya juga menyukai lagu Stratus dari solo album pertamanya “Spectrum”.
Yang semakin membuat saya tambah suka adalah ketika mendengar permainannya di album solo ketiga Stanley Clarke pada lagu Life is Just A Game. Dengan bassist ini dan gitaris Larry Carlton, Billy pernah berkoloborasi mengadakan konser sekaligus membuat album rekamannya yang berjudul Stanley Clarke & Friends “Live at the Greek”.

Album Stanley Clarke & Friends
Jujur saja, meskipun menjadi pengemarnya, koleksi rekaman Billy di saya hanya sedikit. Beruntung sekali sekarang kita hidup di zamanYou Tube sehingga saya bisa mendengar sekaligus melihat Billy bermain di berbagai rekaman dan konser, termasuk konser yang memukau dari Mahavishnu Orchestra di tahun 1972 (Live at BBC) dan Billy Cobham & George Duke Band di Montreux Jazz Festival. Yang sekarang masih saya tunggu-tunggu di You Tube adalahupload konser Billy Cobham dan Terry Bozzio di Jepang tahun 2008. Pasti ini tontonan sangat menarik – two legendary drummers exchanging greatness!
Vinnie Colauita
Vinnie Colauita adalah salah satu drummer sesi dan studio yang paling sering dipakai oleh berbagai jenis artis musik mulai dari pop, jazz, rock, dan blues.
Dia dikenal sebagai pemain yang mempunyai kemampuan teknik bermain drum yang tinggi serta selalu memberikan drum groovemenarik yang membuat lagu menjadi lebih enak didengar. Seperti Terry, dia juga pernah bermain di band Frank Zappa sekitar tahun 1979 – 1980an dan dengan Jeff Beck di tahun 2006-2007.

Sebagian koleksi rekaman Vinnie Colauita
Pertama kali tertarik dengannya adalah di tahun 1980 pada saat dia bermain album “Night Walker” milik Gino Vanelli. Permainannya sungguh luar biasa dan sangat mendukung album tersebut menjadi salah satu album terbaik Gino Vanelli. Permainan Vinnie yang luar biasa tersebut juga dapat didengar ketika dia menjadi anggota band penyanyi Sting selama kurang lebih tujuh tahun. Dari empat album Sting dimana Vinnie bermain drum, yang paling berkesan bagi saya adalah album “Ten Summoner’s Tales”. Dengan penyanyi ini juga, Vinnie pernah datang ke Indonesia mempromosikan album tersebut. Saya mendapat kabar bahwa mereka akan datang kembali ke tanah tercinta ini pada bulan Desember 2012 dalam rangka konser yang berjudul “Back to Bass Tour”. Mudah-mudahan saya mendapat kesempatan menontonnya lagi.
Album lain yang saya anggap menampilkan permainan drum terbaik Vinnie, diantaranya adalah:
Mathieson, Laboriel, Landau & Colauita “Live at the Baked Potato 2000”.
Chick Corea Akoustic Band “Live from the Blue Note Tokyo”
Warren Cuccurullo “Thanks to Frank”.
Tony Williams
Tony Williams (almarhum) adalah drummer legendaris dan juga sebagai salah seorang pioneer dari musik Jazz Rock. Awal karirnya hampir persis seperti Billy Cobham yaitu di mulai di band Miles Davis dan kemudian bermain dengan musisi Jazz Rock lainnya seperti John McLaughlin, Chick Corea, Herbie Hancock, dan Stanley Clarke.

Tony Williams di Zildjian Day 1985
Dari berbagai media cetak yang saya baca, hampir setiap drummer top yang diwawancara (termasuk Terry dan Vinnie) selalu menyebutkan Tony sebagai drummer yang mempunyai pengaruh paling besar dalam pembelajaran mereka.
Ciri khas Tony terletak pada permainan ride cymbal yang menurut pendapat banyak orang pukulannya seolah-olah menari di cymbal tersebut. Tony juga sering melakukan Flam, yaitu memukul snare atau tom dengan dua stick secara bersamaan, sehingga menimbulkan efek bunyi yang keras dan mantap, sangat cocok untuk musik Jazz Rock.
Salah satu album yang saya suka dari Tony adalah Tony Williams Lifetime “Believe It”. Di album ini dia dibantu oleh Allan Holdsworth (gitaris yang kemudian menjadi anggota pertama band progressive UK) dan Alan Pasqua (keyboardist dan salah satu pendiri band rock Giant). Saya juga mengagumi permainan Tony di album solo ketiga Stanley Clarke “Stanley Clarke” dan band Trio of Doom (bersama John McLaughlin dan Jaco Pastorious).
Simon Phillips
Simon Phillips merupakan drummer yang mempunyai kesan tersendiri bagi saya. Hal ini karena klinik musik yang pertama kali saya saksikan adalah klinik drumnya yaitu di tahun 1983. Selain itu, dari seluruh drummer yang saya suka, Simon merupakan yang paling sering saya tonton secara langsung yaitu sebanyak lima kali (dua kali bersama band rock Toto).


Simon Phillips dalam salah satu klinik drumnya
Saya pertama kali mendengar Simon Phillip lewat album solo Stanley Clarke yang berjudul “Rock Pebbles and Sand”. Saya kembali mendengarnya di album solo Jon Lord “Before I forget” pada laguBach Onto This – lagu gabungan rock dan klasik, dan lagu slow rock yang indah, Say Its Alright.
Permainan drumnya penuh kekuatan dan variasi, mirip sekali dengan permainannya Billy Cobham (termasuk penggunaan double bass drum serta bermain hi-hat dengan tangan kiri).
Seperti Vinnie, Simon Phillips adalah pemain sessi yang paling sibuk terutama di negara asalnya (Inggris). Saya berupaya untuk memburu terus album-album dimana dia bermain, diantaranya yang saya suka adalah Jeff Beck (There and Back), Pete Townshend (White City), Michael Schenker Group (S/T), Russ Ballard (S/T), Mike Rutherford (Smallcreep’s Day), dan RMS (Centennial Park). Belum lama ini dia terlibat proyek musik Eddie Jobson “U-Z Project” dimana mereka bersama drummer ke dua Marco Minneman, pemain Stick/Warr Guitar, Trey Gunn, melakukan konser memainkan lagu-lagu milik UK, King Crimson, dan Mahavishnu Orchestra.
Chad Wackerman
Saya pertama kali mendengar permainan Chad Wackerman melalui album solo gitaris Allan Holdsworth “Road Games” pada tahun 1983. Gaya permainannya mirip dengan drummer legendaris jazz rock, Tony Williams – aggresif, penuh energi dan dinamis – yang diramu secara modern melalui permainan double bass drums (atau double bass pedal), tom tom yang lebih banyak, dan cymbal yang bervariasi.
Chad dan Allan Holdsworth hingga sekarang masih sering bermain bersama, baik secara rekaman maupun pertunjukan musik. Beberapa rekaman yang menarik untuk didengar adalah Allan Holdsworth “Metal Fatigue” dan album koloborasi mereka bersama keyboardist Alan Pasqua, dan bassist Jimmy Haslip (Yellowjackets) berjudul “Blues for Tony”.

Chad Wackerman ketika mendampingi Allan Holdsworth di 2010
Dari penelusuran saya selanjutnya ternyata Chad Wackerman, seperti Vinnie dan Terry, pernah bermain untuk musisi jenius, Frank Zappa yang memang terkenal selalu didukung oleh drummer-drummer hebat, diantaranya Chester Thompson (Genesis) dan Aynsley Dunbar (Jefferson Starship, Whitesnake). Dibandingkan dengan para drummer tersebut, Chad merupakan yang terlama masa kerjanya dengan Zappa (7 tahun).
Chad juga menjadi drummer di album solo gitaris Andy Summer (Police) yang berjudul “Charming Snakes”. Beberapa lagu yang saya suka: The Strong and The Beautiful, Mexico 1920, dan Easy on the Ice. Album ini didukung juga oleh musisi terkenal seperti Herbie Hancock, Mark Isham, Sting, Bill Evans, dan Brian Auger.
Disamping bermain drum, Chad adalah seorang komposer musik handal dimana dia sudah beberapa kali mengeluarkan album solo yang berisikan musik jazz-rock fusion karangannya dan banyak menampilkan permainan solo drum. Saya memiliki tiga dari lima album yang dikeluarkan, yaitu “Forty Reasons”, “The View” dan “Scream”.
Selain itu, Chad berkoloborasi dengan Terry Bozzio dalam rekaman audio dan video yang menampilkan mereka berdua melakukan improvisasi duet solo drum. Salah satu yang menjadi highlightadalah ketika mereka bersama memainkan “Black Page”, komposisi musik khusus untuk instrumen drum yang dikarang oleh Frank Zappa.
Penutup
Nama-nama diatas hanyalah sebagian kecil daftar drummer yang saya kagumi. Dibenak saya masih terdapat daftar yang panjang seperti Jeff Porcaro, Marco Minneman, Bill Bruford, Stewart Copeland, Mike Portnoy, Carmine Appice, Leon Ndugu Chancler, Lenny White, Pat Mastelloto, Steve Smith, Steve Gadd, Aynsley Dunbar, Louis Belson, Buddy Rich, Neil Peart, Phi Collins, John Bonham, Alphonse Mouzon, Harvey Mason, Peter Erskine, David Garibaldi, Carl Palmer, Narada Michael Walden dan masih banyak lagi.
Mereka saya kagumi terutama karena dedikasi yang tinggi terhadap musik serta selalu berkreasi dan berupaya untuk terus mempopulerkan instrumen drum.
Mudahan-mudahan tulisan ini dapat menjadi inspirasi kepada teman teman pembaca untuk membahas drummer hebat lainnya.
Komentar
Posting Komentar