M.Hendriansyah(2KA18)
Ciri-Ciri
unsur dan teori organisasi
1.Ciri-ciri Organisasi
Secara sederhana,
organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan
bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi
bisa disebut juga sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama,
agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama
Adapun ciri-ciri dari
organisasi adalah :
- Adanya komponen (
atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama
(cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan
format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian
wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Menurut Berelson dan
Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Formalitas, merupakan
ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada
peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan,
strategi, dan seterusnya.
Hierarkhi, merupakan
ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang
yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki
kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa
pada organisasi tersebut.
Besarnya dan
Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak
anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung
(impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
Lamanya (duration),
menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada
keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang
menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan
dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
Rumusan batas-batas
operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi
akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah
disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi
dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama,
sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
Memiliki identitas yang
jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila
memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai
organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu
berdiri, dan lain sebagainya.
Keanggotaan formal,
status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing
masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, dari beberapa
ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana
dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah
organisasi.
2.Unsur-unsur
organisasi
Unsur-unsur Organisasi
Setiap bentuk
organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai
berikut :
• Sebagai wadah atau
tempat untuk bekerja sama.
• Proses kerja sama
sedikitnya antara dua orang
• Jelas tugas dan
kedudukannya masing-masing
• Ada tujuan tertentu
1. Sebagai Wadah Atau
Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah
merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi
saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang
tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan.
Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang
abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu
menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai
tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah
sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi
buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.
2. Proses kerja sama
sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi,
selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya
antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan
banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata
lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan
untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi
maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja
sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
3. Jelas tugas
kedudukannya masing-masing
Dengan adanya
organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan
satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel
pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang
yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan
antara yang satu dengan yang lain.
4. Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya
kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik
tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada
perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara
mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut
:
- Pelaksanaan tugas
pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif
Secara ringkas
unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :
- Harus ada wadah atau
tempatnya untuk bekerja sama.
- Harus ada orang-orang
yang bekerja sama.
- Kedudukan dan tugas
masing-masing orang harus jelas.
- Harus ada tujuan
bersama yang mau dicapai.
3. Teori organisasi
1. Teori Organisasi
Klasik
Teori ini biasa disebut
teori tradisional atau disebut juga teori mesin. Berkembang mulai abad 19.
Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan
tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural
yang kaku tidak mengandung kretifitas.
Definisi organisasi
menurut teori ini adalah struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan,
peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain apabila
orang bekerja sama.
Macam-macam teori
klasik :
· Teori birokrasi
Dikembangkan dari ilmu
sosiologi dan dikemukakan oleh “Max Weber”. Istilah birokrasi berasal dari kata
“legal rasional”. “Legal” disebabkan adanya wewenang dari seperangkat aturan
prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. “Rasional” karena adanya
penetapan tujuan yang ingin dicapai.
· Teori administrasi
Teori ini dikembangkan
oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa, dan James D. Mooney, Allen Reily
dari Amerika.
· Manajemen ilmiah
Dikembangkan tahun 1900
oleh Frederick Winslow Taylor. Definisi manajemen ilmiah adalah penerapan
metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi. Atau
seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efisiensi kerja.
2. Teori neoklasik
Teori ini disebut juga
dengan teori hubungan manusiawi. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan
teori klasik dan merupakan penyempurnaan dari teori klasik. Teori menekankan
pada pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu atau
kelompok kerja.
3. Teori modern
Teori ini muncul pada
tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan kedua teori sebelumnya yaitu klasik dan
neoklasik. Teori ini sering disebut dengan teori analis sistem atau teori
terbuka yang memadukan antara teori klasik dan teori neoklasik. Teori
organisasi modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan
yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan sistem
tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil tapi organisasi merupakan
sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin dapat
bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Referensi (Ebook) Teori dan proses organisasi
Organisasi mempunyai banyak definisi, karna organisasi dapat
di pandang dari berbagai perspektif. Tetapi bagaimanapun juga ada macam kesepakatan pendapat dan kenyataannya bahwa organisasi
pada umumnya di kembangkan sebagai instrument bagi pencapaian tujuan tertentu.
Komentar
Posting Komentar