Peran Komunikasi Dalam Organisasi (M.Hendrianyah 2ka18 14112632)
“Peran
Komunikasi Dalam Organisasi”
1. PENGERTIAN
KOMUNIKASI & ARTI PENTING KOMUNIKASI
Kata atau istilah komunikasi (dari
bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya
adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata
communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik
bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan
makna. Jadi, Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan
secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila
tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih
dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara
seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
2. ARTI PENTING
KOMUNIKASI
Komunikasi itu penting, semua orang
tahu, karena ini merupakan basic instinct dari setiap makhluk hidup. Setiap
makhluk punya cara komunikasi masing-masing, setiap manusia pun tak lepas dari
cara dia melakukan komunikasi. Kita tak bisa membeda-bedakan bahasa, suku,
adat, kebiasaan, tradisi maupun agama karena pada dasarnya berkomunikasi,
menyampaikan pesan itu asal dilakukan dengan baik dan benar, serta dalam
keadaan saling terbuka, fikiran jernih tanpa sentimen dan perasaan negatif,
pasti maksud yang ingin disampaikan dapat diterima.
3. JENIS DAN PROSES
KOMUNIKASI
Proses komunikasi
adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga
dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya.
Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif
(sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak
melalui perkembangan.
Proses komunikasi dapat
terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk
mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses
komunikasi adalah sebagai berikut :
·
Penginterpretasian.
·
Penyandian.
·
Pengiriman.
·
Perjalanan.
·
Penerimaan.
·
Penyandian balik.
·
Penginterpretasian.
·
Penginterprestasian
Hal yang
diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator.
Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul
hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan
rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke
dalam pesan disebut interpreting.
Penyandian
Tahap ini masih ada
dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh
akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal
budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak
menjadi konkret.
Pengiriman
Proses ini terjadi
ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi
dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.
Perjalanan
Tahapan ini terjadi
antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima
oleh komunikan.
Penerimaan
Tahapan ini ditandai
dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
Penyandian
Balik
Tahap ini terjadi pada
diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang
berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya
(decoding).
Penginterpretasian
Tahap ini terjadi pada
komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.
4. KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi efektif
adalah komunikasi yang bertujuan agar komunikan dapat memahami pesan yang
disampaikan oleh komunikator dan komunikan memberikan umpan balik yang sesuai
dengan pesan. Umpan balik yang sesuai dengan pesan tidak selalu berupa
persetujuan. Komunikan dapat saja memberikan umpan balik berupa ketidaksetujuan
terhadap pesan, yang terpenting adalah dimengertinya pesan dengan benar oleh
komunikan dan komunikator memeroleh umpan balik yang menandakan bahwa pesannya
telah dimengerti oleh komunikan. Sebagai contoh, auditor meminta data anggaran
kepada auditan. Auditan mengerti permintaan auditor, tetapi menolak memberikan
data tersebut, maka komunikasi yang terjadi telah efektif. Komunikasi tersebut
efektif, meskipun umpan balik tidak sesuai keinginan auditor, karena pesan
telah dimengerti dengan benar dan diberikan umpan balik.
Agar komunikasi efektif
terjadi terdapat 2 hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Keselarasan elemen-elemen komunikasi dengan
pesan. Elemen-elemen komunikasi harus mendukung isi pesan.Elemen-elemen
komunikasi tersebut adalah komunikator,
encoding, saluran, decoding, dan
komunikannya. Komunikasi akan efektif jika terdapat keselarasan isi pesan
dengan elemen-elemen lain dari proses komunikasi.
b. Minimalisasi hambatan komunikasi.
Komunikasi akan efektif jika hambatan berhasil diminimalkan. Hambatan
komunikasi dapat terjadi pada tiap elemen komunikasi termasuk pada situasi
komunikasi
Berikut ini ilustrasi
ketika keselarasan elemen-elemen komunikasi tidak diperhatikan yang mendorong
komunikasi menjadi tidak efektif.
Seorang auditor
memerlukan data anggaran belanja suatu kantor. Untuk itu, dia meminta seorang
petugas kebersihan kantor tersebut untuk meminta data anggaran belanja ke
bagian keuangan. Maka, petugas kebersihan tersebut mendatangi salah seorang
staf keuangan, dan meminta anggaran belanja. Kemudian, petugas kebersihan
kembali ke tempat auditor dan menyerahkan anggaran belanja kepada si auditor.
Ketika anggaran tersebut dibaca oleh auditor, maka yang terbaca oleh auditor
adalah daftar rencana belanja alat-alat dan bahan-bahan kebersihan satu tahun
mendatang. Komunikasi ini tidak efektif karena staf keuangan sebagai komunikan
tidak memahami pesan dengan benar. Hal ini disebabkan ketidakselarasan elemen
komunikator, yaitu petugas kebersihan, dengan isi pesan.
5. IMPLIKASI MANAJERIAL
Menurut kamus besar
Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat
merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah
manajerial atau manajemen
Dalam manajemen
terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural
meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan
formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan
meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan
Referensi:
Komentar
Posting Komentar